Friday, November 28, 2014

Seperti Roket

Bukankah sakit? Ketika kau mulai menyukai seseorang lalu mendapati Ia telah berkasih. Lebih memilih orang lain tanpa peduli perasaanmu.
Tapi memangnya aku siapa? Hingga ia harus tahu perasaanku? Pentingkah aku? Kurasa tidak.
Ah, andai rasa sukaku tak berkembang. Andai aku hanya menganggapnya sebagai kawan. Mungkin aku tak akan sekalut ini. Tak akan merasa sakit meski ia berdua dengan kekasihnya. Tak akan memandangi namanya di layar hapeku. Dan tak pernah mengharap satu pesan muncul darinya.
Jika suka tak bisa dicegah, siapa yang harus kusalahkan? Dia? Yg tak pernah tau bahwa rasa sukaku melesat terlalu pesat.
Aku? Yg tak pernah berencana menyukainya sedikitpun.
Atau rasa sukaku? Yg tak pernah memilih kepada siapa ia berlabuh.
Ah, sudahlah. Mungkin Tuhan punya rencana yg lebih indah.
Memang ada saatnya Tuhan memberikan bahagia, dan ada saatnya Dia memberi duka.