Ku tulis surat ini
ketika kemarau datang.
Langit, taukah kau? aku merindukan rintik-rintik hujan yg dulu setia menemaniku kala aku sedang bersedih. Aku rindu langitmu yg gelap, yg memancarkan kegelapan, tapi aku menyukainya. langit mendung itu membawa kedamaian bagiku. Aku merindukan semua yg kau beri ketika musim hujan.
Ku tulis lagi surat ini ketika hujan datang.
Langit, kemana mataharimu yg tiap pagi membawa sinar bahagia untukku? kemana langit birumu yg membawa bahagia dalam hariku? Aku merindukannya. Merindukan tiap sinar yg kau berikan lewat matahari. Aku rindu menghabiskan hari dengan langit biru yg indah, aku sangat merindukannya.
Kutulis lagi surat ini ketika aku mengerti arti bersyukur.
Langit, pantaskah aku mengeluh? sedang kau tak tau apa2 tentang hujan dan matahari.
Langit, taukah kau? aku merindukan rintik-rintik hujan yg dulu setia menemaniku kala aku sedang bersedih. Aku rindu langitmu yg gelap, yg memancarkan kegelapan, tapi aku menyukainya. langit mendung itu membawa kedamaian bagiku. Aku merindukan semua yg kau beri ketika musim hujan.
Ku tulis lagi surat ini ketika hujan datang.
Langit, kemana mataharimu yg tiap pagi membawa sinar bahagia untukku? kemana langit birumu yg membawa bahagia dalam hariku? Aku merindukannya. Merindukan tiap sinar yg kau berikan lewat matahari. Aku rindu menghabiskan hari dengan langit biru yg indah, aku sangat merindukannya.
Kutulis lagi surat ini ketika aku mengerti arti bersyukur.
Langit, pantaskah aku mengeluh? sedang kau tak tau apa2 tentang hujan dan matahari.
No comments:
Post a Comment